Berlari di Jalur yang Sama
Selama suatu pendakian di hutan, sepasukan pramuka kanak-kanak menemukan suatu bagian rel kereta yang sudah tidak digunakan lagi. Masing-masing anak secara bergantian mencoba berjalan di atas rel kereta ini namun pada akhirnya kehilangan keseimbangannya sehingga terpaksa turun ke tanah lagi.
Tiba-tiba dua anak berbisik-bisik lalu mengajak semua orang bertaruh bahwa mereka berdua sanggup berjalan di atas sepanjang rel keretanya tanpa harus turun ke tanah lagi. Tertantang untuk membuktikan sesumbar mereka, kedua anak ini pun naik ke atas rel yang berseberangan, mengulurkan tangan untuk menyeimbangkan temannya – dan berjalan di atas sepanjang rel kereta tersebut tanpa kesulitan sama sekali.
Singkatnya, di dalam cerita tersebut terdapat suatu prinsip bagi bisnis modern, hidup berkomunitas, serta pelayanan yang sehat. Berlalu sudah zaman para pertapa yang mencukupkan diri sendiri dan serigala tunggal yang sukses. Kita melakukan segalanya lebih baik, kita menghasilkan lebih banyak, dan kita hidup lebih baik, dengan saling menolong. Orang yang menawarkan pertolongan pun diuntungkan sementara ia menolong sesamanya.
Mempraktekkan kuasa kesatuan / kemitraan dapat menghasilkan perbedaan antara persahabatan yang baik dengan persahabatan yang buruk atau pelayanan yang efektif dengan pelayanan yang tidak efektif.
Kesatuan / kemitraan membuat tugas-tugas sulit menjadi mudah. ***