GKSI

Gereja Kristen Sangkakala Indonesia

Inspirasi

Cermin yang Cacat

  • Twitter
  • Facebook
  • Pinterest
  • Gmail
  • Yahoo Mail
  • LinkedIn
Ilustrasi Foto: Ado

GKSI.CO.ID – Alkisah ada seorang wanita muda yang cerdas dan berasal dari keluarga yang sangat kaya. Namanya Audi. Dia punya segalanya yang diinginkan tiap wanita, karenanya dia hanya tertarik pada barang-barang yang sangat langka dan aneh. Kali ini dia tertarik dengan sebuah cermin yang sangat tua.

Audi pun berusaha meyakinkan orangtuanya untuk membelinya dari seorang pria tua yang misterius. Ketika cermin itu diantar ke rumah, Audi segera melihat ke cermin tua itu. Anehnya, wajahnya di dalam cermin terlihat sangat sedih. Dia sudah mencoba tersenyum dan membuat ekspresi wajah lucu, tapi bayangannya tetap saja menunjukkan ekspresi sedih.

Karena heran, Audi keluar rumah untuk membeli permen. Lalu dia pulang dengan perasaan sebahagia mungkin untuk melihat kembali ke arah cermin. Tapi bayangannya masih tampak sedih. Dia membeli semua jenis mainan dan barang-barang loakan, tapi ekspresinya tetap saja terlihat sedih di cermin. Karena jengkel, Audi meletakkan cermin itu di sudut kamarnya.

“Cermin nggak guna! Baru kali ini aku ketemu cermin yang cacat!”

Siang itu juga, Audi pergi keluar rumah untuk bermain dan membeli beberapa mainan. Tapi di perjalanan menuju taman, dia melihat seorang anak kecil yang sedang menangis. Anak itu terlihat sangat sedih dan kesepian, sehingga Audi tergerak untuk mendekatinya dan mencari tahu ada apa. Anak kecil itu bercerita kalau dia terpisah dari orangtuanya.

Mereka pun bersama-sama mencari orangtua si anak kecil. Karena anak kecil itu tak berhenti menangis, Audi membelikan permen untuk menghiburnya. Akhirnya, setelah berjalan cukup jauh, mereka menemukan orangtua si anak yang ternyata juga sedang mencarinya. Mereka terlihat sangat cemas.

Audi pun berpamitan dengan mereka, dan berjalan menuju taman. Tapi begitu melihat hari sudah mulai malam, dia memutuskan untuk berbalik arah dan pulang, tanpa jadi bermain, atau membeli mainan, dan uangnya pun habis. Setibanya di rumah, dia masuk ke kamarnya. Di sudut kamar dilihatnya seberkas cahaya terang. Sudut yang sama tempatnya meletakkan cermin cacat itu. Merasa penasaran, dia pun menghampiri cermin itu dan menyadari bahwa cahaya itu berasal dari tubuhnya sendiri, yang bersinar-sinar karena merasa bahagia.

Saat itu Audi mengerti misteri dari cermin itu, satu-satunya cermin yang mampu merefleksikan secara jujur kebahagiaan sejati pemiliknya. Dan dia memang merasa bahagia karena telah menolong anak kecil tadi. Sejak itu, setiap pagi saat melihat ke dalam cermin dan tidak ada cahaya yang bersinar, Audi sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk memunculkan kembali cahaya itu. ***

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This