GKSI

Gereja Kristen Sangkakala Indonesia

Inspirasi

Suatu Kemitraan, Suatu Inovasi

  • Twitter
  • Facebook
  • Pinterest
  • Gmail
  • Yahoo Mail
  • LinkedIn
Ilustrasi Foto: Ado

Pada suatu hari di musim panas, suguhan apa yang paling menyegarkan yang mungkin anda bayangkan? Es Krim. Itulah yang paling mengena. Dan itulah yang orang-orang inginkan pada suatu hari yang panas dan lengket di musim panas tahun 1904. Para pengunjung St. Louis World”s Fair telah berjalan kaki selama berjam-jam di bawah sinar matahari yang terik, dan mereka siap menikmati sesuatu yang menyejukkan. Itulah sebabnya mereka berbaris dalam antrean yang tampaknya bermil-mil di depan kios Arnold Fornachou untuk mencicipi es krimnya yang sangat dingin.

Masalahnya adalah, es krim Arnold itu sangat populer sehingga ia segera kehabisan mangkuk kertasnya. Remaja yang nyambi ini pun buru-buru mempertahankan para calon pelanggannya dengan mencuci dan menggunakan ulang beberapa mangkok keramik yang ada. Tetapi, seberapa keras pun ia bekerja, banyak orang menjadi bosan menunggu lalu pergi mencari suguhan lain. Ketika itulah seorang mitra yang tidak disangka-sangka muncul untuk menolong.

Namanya Ernest Hamwi, seorang pembuat kue yang sempat dibesarkan di Damsyik, Siria. Di kios sebelah Arnold, ia menjual kue wafer tipis Persia yang disebut zalabia. Yang ia tawarkan, namun tidak seorang pun membelinya.

Ketika Ernest melihat situasi buruk tetangganya, ia menemukan sebuah ide hebat. Menyambar zalabia yang hangat, ia memuntirnya menjadi bentuk corong dan menggulingnya dalam gula. Lalu ia berlari ke kios Arnold dan menawarkan itu kepadanya. Masih terburu-buru mencuci mangkuk-mangkuknya dan melayani para pelanggan, Arnold tidak memahami apa maksud pria yang lebih tua itu. Tetapi ketika Ernest menyerahkan secedok es krim di atas corong kuenya kepada seorang pelanggan yang sedang menunggu, Arnold langsung menangkap pesannya. Maka ia pun tersenyum lebar dan dalam waktu singkat, mereka berdua sudah bekerja berdampingan – E r n est membuat “mangkuk-mangkuk yang dapat dimakan”, Arnold mencedok es krimnya. Pada waktu itu, mereka disebut World”s Fair Cornucopias (Es Krim Corong Pekan Raya Dunia) dan menjadi suguhan utama pekan raya tersebut. Sekarang, kita hanya menyebutnya es krim corong – yang tetap laris.

Jadi, kali berikutnya anda mencari kelegaan pada suatu hari di musim panas, ingatlah Ernest dan Arnold, dan rayakanlah kemitraan mereka dengan mengajak keluar seorang sahabat untuk makan es krim corong. ***

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This